
Abstrak
Kinase merupakan kelas enzim penting yang mengatur proses seluler melalui fosforilasi, memengaruhi transduksi sinyal, perkembangan siklus sel, dan apoptosis. Disregulasi aktivitas kinase merupakan ciri khas kanker, yang berkontribusi terhadap tumorigenesis, metastasis, dan resistensi terapeutik. Oleh karena itu, deteksi dan pemantauan aktivitas kinase yang tepat sangat penting untuk memahami biologi kanker dan memajukan diagnostik dan terapi. Di antara berbagai metode deteksi, sistem penginderaan kinase berbasis fluoresensi telah muncul sebagai alat yang sangat sensitif dan real-time untuk menyelidiki fungsi kinase. Sistem ini memanfaatkan gugus fluoresen, baik yang dikodekan secara genetik atau disintesis secara kimia, untuk memberikan wawasan spasial dan temporal ke dalam aktivitas kinase dalam lingkungan biologis yang kompleks. Tinjauan ini berfokus pada sistem penginderaan kinase berbasis fluoresensi yang disintesis secara kimia, yang menawarkan keuntungan unik, termasuk kontrol yang tepat atas konsentrasi dan kompatibilitas dengan aplikasi in vitro dan in vivo. Kami telah mengklasifikasikan sistem penginderaan yang disintesis secara kimia ke dalam tiga kategori: sistem penginderaan berbasis substrat peptida spesifik, berbasis pengenalan ATP/ADP, dan berbasis inhibitor, yang masing-masing disesuaikan dengan aktivitas kinase tertentu. Dibandingkan dengan sistem yang dikodekan secara genetik, sensor yang disintesis secara kimia menunjukkan fleksibilitas yang lebih besar dan lebih cocok untuk aplikasi kuantitatif berthroughput tinggi. Tinjauan ini mengeksplorasi desain, mekanisme, dan aplikasi sistem ini dalam biologi kanker, menyoroti potensinya untuk mengidentifikasi biomarker kinase, mengoptimalkan terapi yang ditargetkan, dan memajukan pengobatan yang dipersonalisasi.