Hubungan Antara Paparan Zat Perfluoroalkil (PFAS) dan Penyakit Hati Berlemak Nonalkohol pada Orang Dewasa Korea: Hasil dari KoNEHS 2018–2020: Sebuah Studi Lintas Seksi

Hubungan Antara Paparan Zat Perfluoroalkil (PFAS) dan Penyakit Hati Berlemak Nonalkohol pada Orang Dewasa Korea: Hasil dari KoNEHS 2018–2020: Sebuah Studi Lintas Seksi

ABSTRAK
Tujuan
Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan penyakit hati kronis yang paling umum saat ini. Di Korea, prevalensi dan insiden NAFLD saat ini sangat tinggi, yang menyebabkan beban sosial yang serius. Zat perfluoroalkil (PFAS) secara konsisten dianggap sebagai penyebab potensial NAFLD, tetapi penelitian pada orang Korea terbatas.

Metode
Dengan menggunakan data dari Survei Kesehatan Lingkungan Nasional Korea ke-4 (KoNEHS, n  = 2859), kami menyelidiki hubungan antara kadar PFAS dalam darah dan NAFLD. Model regresi logistik multivariabel digunakan untuk menghitung rasio peluang (OR) untuk efek PFAS. Analisis mediasi juga dilakukan untuk memeriksa efek mediasi obesitas. Terakhir, metode jumlah kuantil tertimbang (WQS) dan perhitungan G diterapkan untuk mengevaluasi efek gabungan campuran PFAS. Indeks steatosis hati digunakan sebagai alat diagnostik untuk NAFLD.

Hasil
Melalui regresi logistik multivariabel, asosiasi yang signifikan secara statistik dengan NAFLD diamati untuk asam perfluorooctanoic (PFOA) (OR 1,09–1,39), perfluorooctansulfonate (PFOS) (1,09–1,40), asam perfluorohexanesulfonic (PFHxS) (1,04–1,22), asam perfluorononanoic (PFNA) (1,12–1,42), dan total PFAS (1,21–1,81). Kami juga menemukan bahwa obesitas merupakan mediator yang signifikan untuk PFOA, PFNA, dan total PFAS. OR untuk NAFLD yang diperoleh dengan metode WQS dan G-computation dalam model yang disesuaikan multivariabel masing-masing adalah 1,10–1,46 dan 1,08–1,32.

Kesimpulan
Studi ini mengonfirmasi adanya hubungan signifikan antara beberapa PFAS dan peningkatan risiko NAFLD. Paparan berlebihan terhadap PFAS dapat menjelaskan tingginya prevalensi dan insiden penyakit hati kronis pada orang Korea. Studi kohort jangka panjang diperlukan untuk menilai pap

You May Also Like

About the Author: smworldventures

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *