
ABSTRAK
Latar belakang
Pendinginan tubuh merupakan strategi mitigasi tekanan panas berbiaya rendah untuk mengurangi tekanan panas secara efektif dan meningkatkan kinerja kerja. Akan tetapi, data tentang kemanjuran strategi pendinginan tubuh masih terbatas. Kami bertujuan untuk meneliti efek pendinginan tubuh dengan pakaian pendingin terhadap hasil fisiologis, persepsi, dan kinerja selama simulasi kerja di tempat panas pada pria dan wanita.
Metode
Empat belas partisipan yang aktif secara fisik (tujuh pria dan tujuh wanita; usia: 26 ± 3 tahun, konsumsi oksigen puncak [VO 2 puncak]: 42,7 ± 7,9 mL kg −1 menit −1 ) menyelesaikan dua uji coba kontrol acak dalam lingkungan yang panas dan lembap (40°C, kelembapan relatif 40%). Selama uji coba pendinginan tubuh (COOL), partisipan mengenakan pakaian pendingin (topi, lengan baju, pelindung leher), dan handuk pendingin besar selama istirahat. Tidak ada intervensi pendinginan dalam uji coba kontrol (CON). Suhu rektal ( T REC ), suhu kulit ( T SK ), dan denyut jantung (HR) diukur secara terus-menerus. Hasil kinerja mencakup jumlah kotak yang diangkat selama uji coba (BOX) dan waktu untuk menyelesaikan 25 repetisi (TT25) pasca-uji coba.
Hasil
Terdapat interaksi signifikan antara uji coba dan aktivitas dengan COOL yang melaporkan T REC yang secara keseluruhan lebih rendah (CON: 38,40 ± 0,46°C; COOL: 38,08 ± 0,31°C; p < 0,001), T SK (CON: 37,20 ± 0,72°C; COOL: 35,52 ± 1,52°C; p < 0,001), dan HR (CON: 145 ± 17 bpm; COOL: 133 ± 24 bpm; p < 0,001). Terdapat interaksi signifikan antara jumlah kotak yang diangkat dan uji coba selama KOTAK 1 dan 3 (KOTAK 1: p = 0,010; KOTAK 3: p = 0,001). Perbedaan signifikan antara rata-rata TT25 (CON: 169 ± 34 detik; COOL: 149 ± 32 detik; p = 0,011) dilaporkan antar percobaan.
Kesimpulan
Pakaian pendingin tubuh mengurangi respons fisiologis sekaligus meningkatkan kinerja selama simulasi kerja dalam cuaca panas dan harus dianggap sebagai strategi efektif dan berbiaya rendah untuk melindungi pekerja dari tekanan panas.