Penyalahgunaan diam-diam di titik buta antara kedokteran dan hukum: Serangkaian kasus sindrom Munchausen yang diwakilkan dari Turki

Penyalahgunaan diam-diam di titik buta antara kedokteran dan hukum: Serangkaian kasus sindrom Munchausen yang diwakilkan dari Turki

Abstrak
Sindrom Munchausen by proxy merupakan bentuk pelecehan anak yang langka namun berbahaya, di mana seorang pengasuh membesar-besarkan, mengarang, atau menimbulkan gejala medis pada individu yang bergantung, biasanya seorang anak. Sangat penting untuk mengenali dan menangani sindrom ini, yang memiliki konsekuensi hukum dan medis yang signifikan. Kegagalan untuk mengidentifikasi kasus secara tepat waktu dan menerapkan strategi intervensi yang tepat dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki atau bahkan konsekuensi yang fatal. Studi ini meneliti empat kasus yang melibatkan 15 korban anak dan empat pelaku. Semua individu dirujuk ke Dewan Kedokteran Forensik Turki untuk evaluasi tanggung jawab pidana. Data bersumber dari Proyek Jaringan Peradilan Nasional dan berkas kasus yang mencakup satu dekade. Tinjauan komprehensif terhadap catatan klinis dan forensik dilakukan. Keempat pelaku, semuanya perempuan berusia 27–34 tahun, menunjukkan riwayat pengalaman masa kecil yang buruk, pernikahan dini, pendidikan terbatas, dan penelantaran. Manifestasi klinis pada anak-anak meliputi apnea, imobilitas, pendarahan, dan memar. Sebelas anak meninggal sebelum pelecehan terdeteksi, dan empat anak dipindahkan dari rumah mereka dan ditempatkan di bawah perlindungan negara. MSBP masih sering diabaikan dalam praktik klinis, yang dapat mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan bahkan kematian di antara anak-anak yang terkena dampak. Kasus-kasus yang parah, seperti yang diilustrasikan dalam naskah ini, menunjukkan pola kekerasan yang berulang yang terus berlanjut hingga kasus-kasus tersebut teridentifikasi. Pendekatan multidisiplin terpadu, yang melibatkan layanan medis dan forensik, sangat penting untuk memfasilitasi pengenalan dan pencegahan bentuk kekerasan anak ini.

You May Also Like

About the Author: smworldventures

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *